PCNU MUBA

Gambir (Gambo) Desa Toman

Generasi mudanya tak lagi familiar dengan tanaman perkebunan yang satu ini, gambir. Kalau pun dikenal, itu pun gambir sebagai campuran makan sirih. Padahal sejarah perkebunan gambir di Desa Toman berusia panjang. Gambir pernah jadi primadona dan dibudidayakan sejak zaman Gende sugi. Saat ini petani perkebunan gambir di desa Toman bisa di hitung jari.

Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan bernama sama (Uncaria gambir Roxb). Di Indonesia gambir pada umumnya digunakan pada menyirih. Kegunaan yang lebih penting adalah sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Gambir juga mengandung katekin (catechin), suatu bahan alami yang bersifat antioksidan.

Gambir dari Toman juga lebih disukai karena kadar katekinnya lebih tinggi ketimbang daerah lain. Gambir lebih bersih dan di Jepang digunakan untuk obat-obatan. Jintan Coorporation di Jepang juga memakai gambir dipakai dalam pembuatan permen khusus bagi perokok yang dapat menetralisir nikotin.

Luas areal perkebunan gambir semakin lama semakin menyusut. Kebun gambir banyak yang berubah menjadi kebun karet, sawit dan tanaman lainnya. Perkebunan gambir di Desa Toman luput dari perhatian pemerintah . Alasannya, perkebunan gambir di toman hanya diusahakan oleh sebagaian petani gambir yang membudidayakan dan memasarkannya. Padahal dengan potensi lahan di Toman yang sarat dengan sejarah gende suginya yang masih luas dan harga gambir di pasaran yang bagus, gambir layak diperhatikan.

Alangkah hebat kalau kembali menghidupkan kembali perkebunan gambir yang pernah jaya di Desa Toman dan menjadi salah satu komoditi perdagangan andalan dimuba bahkan mungkin icon nya.  Perkebunan gambir yang sudah ada ratusan tahun sarat dengan sejarahnya ini jangan diabaikan. Gambir kehilangan jejaknya dan tinggal nama.

Akan tetapi gambir semakin melejit tatkala berubah menjadi batik gambir atau gambo, Sejak tahun 2017 Ketua TP PKK Thia Yufada Dodi Reza menjadi inisiator pembuatan gambir Muba yang merupakan batik khas Bumi Serasan Sekate yang bahan dasar pembuatannya berasal dari limbah getah gambir. 

Semenjak itulah desa Toman selalu di sorot berbagai daerah atas kemajuan merubah hal yang tak berguna menjadi manfaat yaitu limbah gambir berubah batik, tak hanya itu juga kemajuan hasil penelitian sebuah Instasi, serta fasilitas pelatihan dari pemda bekerja sama dengan Desa Toman, manfaat gambir juga melebar sayapnya prodak sampai dibuat Teh gambir kemasan, Kopi gambir, bahkan permen jelly, berkat kkepedulian pemerintah kabupaten muba melalui diperindag menjadikan gambir bernilai terbaik, walapun mungkin harga gambir masih dibawa keinginan petani gambir heheh…

Oleh: Mas Imam (Sandale Kiyai)

Exit mobile version