IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama)
1775 ViewsIPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) didirikan pada tanggal 2 Maret 1955 di Malang Jawa Timur. Mula-mula, organisasi ini didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah/madrasah tingkat menengah dan tingkat atas serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah-sekolah tersebut.
PENGURUS IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA (IPPNU)
PCNU MUSI BANYUASIN
MASA KHIDMAT 2018-2023
Jabatan | Nama |
---|---|
Organisasi IPPNU didirikan pada tanggal 2 Maret 1955 di Malang Jawa Timur dengan kepanjangan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Mula-mula, organisasi ini didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah/madrasah tingkat menengah dan tingkat atas serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah-sekolah tersebut.
Pada perkembangan berikutnya, sesuai dengan kondisi zaman, pada tahun 1988, organisasi ini berubah menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama. Hal ini membuat sasaran organisasi IPPNU tidak lagi hanya terbatas pada pelajar putri melainkan semua putri NU. Namun, perubahan akronim ini selanjutnya telah disalah-artikan menjadi gerakan bebas yang bias merembet pada poltik praktis sehingga basis awal yang harus diperjuangkan menjadi terbengkalai dan visi intelektual yang selama ini menjadi ghiroh bagi perjuangan IPPNU menjadi pudar.
Pada tahun 2003, organisasi IPPNU selanjutnya memperjelas wadah perjuangannya pada basis awal, yaitu pelajar putri dengan mengubah kembali akronimnya menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Namun, interpretasi pelajar pada tahun 2003 berbeda dengan pelajar putri yang dimaksudkan pada tahun 1955. Pelajar putri yang dikandung pada tahun 2003 diartikan sebagai sebuah komunitas generasi muda yang mengawal visi intelektual kepelajaran yang memiliki fase usia 12-30 tahun.
Kebijakan ini sudah memasuki periode ketiga dalam kepengurusan PP. IPPNU (sejak 2003-2009), tetapi bentuk realisasi dan konsolidasi yang dilakukan belum maksimal. Maka dalam forum Rakernas IPPNU Tahun 2010, merekomendasikan peremajaan usia untuk anggota IPPNU adalah 27 tahun, dan garapan organisasi difokuskan pada pelajar dan santri.
Sejarah IPPNU
Bermula dari perbincangan ringan yang dilakukan oleh beberapa remaja putri yang tengah menuntut ilmu di Sekolah Guru Agama (SGA) Surakarta, tentang keputusan Muktamar NU ke 20 di Surakarta. Maka perlu adanya organisasi pelajar di kalangan Nandliyat.
Dalam keputusan ini di kalangan NU, Mulimat, Fatayat NU, GP Ansor dan Banom NU lainnya untuk membentuk tim resolusi IPNU putri pada Kongres I IPNU di Malang Jawa Timur, selanjutnya disepakati dalam pertemuan tersebut bahwa peserta putri yang akan hadir di kongres Malang dinamakan IPNU putri.
Dalam suasana kongres ternyata keberadaan IPNU putri tampaknya masih diperdebatkan secara alot. Semula direncanakan secara administratif hanya menjadi departemen di dalam tubuh organisasi IPNU. Sementara hasil negosiasi dengan pengurus PP IPNU telah membentuk semacam kesan eksklusivitas IPNU hanya untuk pelajar putra.
Melihat hasil tersebut maka pada hari kedua kongres, peserta putri yang hanya diwakili lima daerah (Yogyakarta, Surakarta, Malang, Lumajang dan Kediri) terus melakukan konsultasi dengan dua jajaran di pengurus badan otonom NU yang menangani pembinaan organisasi pelajar yaitu PB Ma’arif, (saat itu dipimpin bapak KH Syukri Ghazali) dan ketua PP Muslimat NU (Mahmudah Mawardi). Maka dari pembicaraan selama beberapa hari, telah membuat keputusan sebagai berikut:
Membentuk organisasi IPNU Putri secara organisatoris dan administratif terpisah dengan IPNU. Tanggal 02 Maret 1955M / 08 Rajab 1374 H dideklarasikan sebagai hari kelahiran IPNU Putri.
Untuk menjalankan roda organisasi dan upaya pembentukan cabang selanjutnya ditetapkan sebagai ketua yaitu Umroh Mahfudhoh dan sekretarisnya bernama Syamsiyah Muthalib. PP IPNU Putri berkedudukan di Surakarta Jawa Tengah.
Memberitahukan dan memohon pengesahan resolusi pendirian IPNU putri kepada PB Ma’arif NU, kemudian PB Ma’arif NU menyetujui dengan merubah nama IPNU putri menjadi IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama)
Perjalanan IPPNU
Sejalan dengan adanya pelaksanaan Kongres dari beberapa zaman (kemerdekaan, orla, orba, era reformasi) tentu mengalami berbagai peristiwa yang sangat menonjol dalam suatu keputusan Kongres, dan dalam perjalanan IPNU dari masa ke masa antara lain :
Bulan Februari 1956 diadakan konferensi IPPNU di Surakarta. Tanggal 01-04 Januari 1957 pada Muktamar IPNU di Pekalongan IPPNU ikut serta. Acara itu diisi olahraga dan jugs menghasilkan lambang IPNU-IPPNU. Tanggal 14-17 Maret 1960 diadakan Konbes I di Yogyakarta, membicarakan tentang keorganisasian, kemahasiswaan, pendidikan Islam serta bahasa Arab. Tahun 1964 dilaksanakan Konbes III bersama IPNU di Pekalongan, dengan menghasilkan, Doktrin Pekalongan serta mengusulkan agar KH. Hasyim Asyari sebagai pahlawan. Tanggal 30 Agustus 1966 dalam Kongres di Surabaya IPNU dan IPPNU memohon pada PB NU untuk menerimanya sebagai badan otonom. Tahun 1967 pada Muktamar NU di Bandung, resmilah IPPNU dimasukkan dalam PD/PRT NU sebagai badan otonom sampai sekarang.
Pada perkembangan berikutnya nampak pemerintah juga tidak ingin mengambil resiko membiarkan dunia akademik terkontaminasi dengan unsur politik manapun, sehingga diberlakukan UU No. 8 tahun 1985 tentang keormasan khusus untuk organisasi ekstra pelajar adalah OSIS. Selama itu IPPNU mengalami stagnasi pengkaderan dan PP didominasi para aktivis yang usianya sudah melebihi batas. Maka pada kongres IX IPPNU di Jombang tahun 1987, secara singkat telah mempersiapkan perubahan asas organisasi dan IPPNU yang kepanjangannya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul ‘Ulama telah berubah menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama.
Konber IPPNU Lampung
Bulan Oktober 1990 pada Konbes IPPNU di Lampung, menghasilkan citra diri dan pemantapan PPOA IPPNU. Pada Kongres X IPPNU tahun 1991 di Ponpes Al Wahdah Lasem Jawa, telah menguatkan independensi IPNU dan IPPNU yang merupakan organisasi terpisah. Tanggal 10-14 Juli 1996 di Pesantren Al Musyaddidah Garut Jawa Barat mengadakan Kongres XI IPPNU, yang menekankan usia kepemudaan di tubuh IPNU supaya sejajar dengan organisasi pemuda lainnya. Konbes bulan September 1998 di Jakarta, menghasilkan rekomendasi yang sangat menonjol di era reformasi yaitu bahwa IPPNU menyambut baik pendirian PKB yang tidak menggunakan nama NU.
Tanggal 22-25 Maret 2000, pelaksanaan kongres XII IPPNU di Ujung Pandang (Makassar), telah mendeklarasikan bahwa IPPNU akan dikembalikan ke basis kepelajaran dan wacana gender. Tanggal 18-23 Juni 2003 kongres XIII IPPNU di asrama haji Sukolilo Surabaya mengembalikan IPPNU kepada Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.
Akidah IPPNU
IPPNU beraqidah Islam menurut faham Ahlusunnah Wal Jama’ah dan mengikuti salah satu madzhab yaitu : Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali. (Peraturan Dasar IPPNU BAB II pasal 4)
Asas IPPNU
IPPNU berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hidmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Peraturan Dasar IPPNU BAB II pasal 5)
Fungsi IPPNU
Di antara fungsi IPPNU adalah :
- Wadah berhimpun pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk melanjutkan nilai-nilai dan cita-cita perjuangan NU.
- Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk menggalang Ukhuwah Islamiyah dan mengembangkan syiar Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
- Wadah kaderisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk mempersiapkan kader-kader bangsa.
Tujuan IPPNU
Tujuan organisasi IPPNU adalah kesempurnaan kepribadian bagi pelajar putri Indonesia sehingga akan terbentuk pelajar putri Indonesia yang bertaqwa, berilmu, berakhlaqul mulia dan berwawasan berkebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlusunnah wal Jamaah. (Peraturan Dasar IPPNU BAB V pasal 9)
Mars IPPNU
Sirnalah gelap terbitlah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Segala rintangan mundur semua
Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada tuhan
Tegak kepala lawan derita
Di malam yang sepi di pagi yang terang
Hatiku teguh bagimu ikatan
Di malam yang hening di hati membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi
Mekar seribu bunga ditaman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu kucari amal kuberi
Untuk agama bangsa dan negeri
Download PD/ PRT IPPNU
Sumber : ippnu.or.id; lailatulkhotimah.wordpress.com/
Komentar Terbaru